PAPARANKITA. Jambi – Di tengah tantangan kesehatan yang makin kompleks, Pemerintah Kota Jambi melangkah progresif dengan memperkuat Gerakan Sekolah Sehat (GSS) sebagai tameng utama melawan penyakit tidak menular (PTM), terutama di kalangan pelajar.
Wali Kota Jambi, Maulana, menegaskan bahwa PTM kini menjadi ancaman nyata yang sebagian besar bersumber dari gaya hidup tak sehat. “Kami fokus mengendalikan rokok, terutama di lingkungan pelajar, sebagai langkah awal mencegah PTM,” ujarnya, Sabtu (31/5), di Jambi.
PTM seperti penyakit jantung, diabetes, kanker, gangguan pernapasan kronis, hingga gangguan mental kini jadi penyebab kematian terbanyak. Penyebabnya pun bersifat keseharian: kurang aktivitas fisik, stres, tidur tak cukup, pola makan buruk, hingga konsumsi alkohol dan rokok.
Maulana menekankan, rokok adalah musuh utama. Tak hanya merusak kesehatan perokok, tetapi juga membahayakan orang-orang di sekitarnya sebagai perokok pasif. Karena itu, Pemkot Jambi serius mengambil langkah. Salah satunya lewat Perda Nomor 3 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Upaya ini tidak sekadar membatasi ruang merokok, tapi juga meminimalkan paparan iklan rokok yang menyasar generasi muda.
Gerakan Sekolah Sehat menjadi senjata utama Pemkot. Program ini tak hanya mengajarkan pentingnya sarapan bergizi dan olahraga rutin, tetapi juga membentuk benteng kesadaran untuk menjauhi rokok dan narkoba sejak dini. “Edukasi ini kami tanamkan di sekolah-sekolah agar menjadi gaya hidup yang terbentuk sejak kecil,” ungkap Maulana.
Selain intervensi di sekolah, Pemkot juga membangun lingkungan pendukung gaya hidup sehat. “Kami siapkan fasilitas olahraga dan ruang terbuka hijau sebagai sarana fisik sekaligus tempat relaksasi untuk menjaga kesehatan mental warga,” tambahnya.
Melalui pendekatan yang menyeluruh dari regulasi, edukasi hingga infrastruktur Pemkot Jambi tengah menanam benih perubahan besar: menciptakan generasi sehat yang tahan terhadap godaan gaya hidup tidak sehat.(red. Contr)